Blogger Pages

Selasa, 25 Oktober 2011

Persimpangan Jalan!

Berlari dari kenyataan. Tapi kita tak pernah bisa dari diri sendiri.

Masihkah berani bermimpi? Sedangkan kau sendiri takut terlelap dalam kenyataan, dan bahkan kebimbangan mu itu membuatmu jauh lebih tersesat dari sebelumnya.

Tarik-menarik dan ulur-mengulur. Mundur selangkah supaya bisa melihat masa depan lebih jauh lagi.
Menunggu kelanjutan cerita? aku juga!

Lihat gubuk kecil yang kubangun untukmu. Masih berbau cat basah, semua masih baru.


Kisah Adam dan Hawa dimulai disini. Bisakah kau memejamkan mata sejenak?

Rasanya aku ingin berbisik.
Ah, tapi lupakan saja.

Mengapa kau terlihat begitu gamang? Ada apa? Tak perlu takut.

Diam yang kau suarakan sudah cukup membuatku paham.

Begini! Biar kuberitahu! Disini hanya ada kita berdua.

Ya, dunia hanya milik kita berdua. Sudahkah kau menyiapkan semua kebutuhan kita untuk puluhan tahun kedepan? Aku mempercayakan semua kepadamu.

Sementara aku menyusun kembali retakan dalam jantungmu, aku telah biarkan kau memilih jalan yang lapang.
ya , aku biarkan kamu memilih jalan yang lapang!

Tidakkah kau lihat disana ada persimpangan? Perempatan!Kau bebas memilih. Untuk tetap atau pergi!


KIRI: Kau akan memperbaiki hubungan yang retak atas kebimbangan yang mendera hati, yang slalu kamu keluhkan tidak nyaman itu.


KANAN: Sebuah ketidakpastian berikutnya yang akan kau hadapi. Apakah disana ada ujungnya? Tidak ada yang tahu. Bahkan peta menggambarkan disana adalah rumah para monster hijau.


LURUS DEPAN: Kau akan berakhir pada ujung dunia. Terjunlah untuk turun kedunia bawah tanah. Langit memang terlihat indah, tapi apa kau lupa bahwa atmosfer itu gelap? Angkasa luar itu kedap? Tanpa udara. Disini aku membiarkanmu duhai nona untuk menghirup udara yang sama denganku.


LURUS BELAKANG: Kau akan kembali padaku. Bisakah kau lihat aku ada disini. Tak perlu bingung.




Jika kau enggan memilih. Silahkan singgah dan tempati gubuk itu. Nanti kita kembangkan lagi.


Akupun siap untuk berbelok kekanan jika hanya sekedar untuk melindungi dan mengah tangismu tercurah ke rumput hijau ini.

Ayo kembali pada jiwamu.
Jangan terbangkan jauh dari tubuhmu itu!

Kau punya kendali.Kau harus bisa mengendalikan, mengenali jiwamu lebih dalam dari sebelumnya.

Jika salah melangkah setapak saja, kau akan masuk pada lubang yang sama.

Lumbung keterasingan dimana semua jiwa di obral murah pada kesia-siaan tanpa sedikitpun keberanian menentang dan memerdekakan pikiran.

Aku tahu mungkin kau bisa lebih baik dari ini.

Sekian.

Karena aku ingat, harapan adalah cahaya yang nyaris redup. Jika ku paksakan untuk menyala, maka hidup akan semakin tersulut bara!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku menulis dikala saat rasa dan karsa tak dapat diTerjemahkan oleh kosa kata dan lidah!