Blogger Pages

Sabtu, 27 Oktober 2012

Reinkarnasi.

Mulai Merayap dalam tanah.
Lalu Menyeruak muncul penuh nanah.
Luka yang lalu sudah berubah jadi nanah.

Silahkan pilih ingin menunggu busuk apa mutilasi sekalian biar musnah.

akan ada banyak peluang, bila di hatimu tersisa cukup ruang.

Hari ini hari kebangkitan saya dari tanah.
Setelah lama terkubur dalam masa lalu yang begitu lemah.

Terlampau lemah bahkan, untuk melihat kenyataan saja pun aku tak bisa.

Foebus dengan lantang berbisik ditelingaku. "lepaskan kacamata kuda mu! Dan tataplah awan mendung itu."

Aku terdiam mendengar ucapan nya.

Seketika itu juga aku bergegas melepas kacamata kuda ku.

Bangkit! Bangkit foebus!
Merangkak! Merangkak lah!

"Sebelum dilupakan, masa lalu harus dibereskan dan dimaafkan jika tidak ingin terus dibiarkan menjadi hantu."

Itu salah Satu pesan dari saudara perempuan saya beberapa tahun silam yang masih melekat dalam kerak kepala.

Mengingat itu Seketika langsung aku bergegas mengambil cangkul.

Aku gali dalam semua ingatan memory tentangmu dikepalaku.

saya muntahkan semuanya hingga lemas. terkuras dalam perut pikiran.

Dalam! Semakin dalam sampai-sampai lubang yang aku gali nyaris menyentuh lempeng bumi.

Dengan cepat langkah saya letakkan rapih semua kumpulan kisah itu ke dalam kotak pandora.

Aku lempar kotak itu.

Dengan sigap aku menimbunnya.

Terkubur! Biar membaur bersama belatung dan jadi santapan lezat rayap juga mangsa tikus tanah.

Kemudian aku pulang ke rumah.
Rumah yang aku tinggal sekian lama.

Ah rasanya aku rindu kamar ini.
Sudah berapa lama aku tidak membersihkannya.

kamar yang sekarang terlihat penuh dengan sarang laba-laba juga penuh debu. Yang melekat dalam setiap sudut arah.

Rumah yang aku maksud disini adalah Hati ku sendiri.

Sudahlah! mari menatap awan juga mendung yang baru.

Foebus sudah bereinkarnasi.

kali ini di hidup yang baru saya tidak akan berlari. buat apa berlari?

Saya tidak biasa berlari, karena berjalankaki saja sudah cukup mendekati.
Mau minta apa lagi dari hidup? Saya menuntut senyum ibu bahagia.

bukankah Bahagia itu sederhana.
berani meninggalkan keburukan itu salah satunya.

Sudah saya bilang, mundur selangkah. Supaya bisa melihat kedepan lebih jauh. Bukan mengalah, tapi berkelahi dengan realita.

Pilih dalam hidup. Mau menjadi apa? Titik? Koma? Tanda tanya? Tanda seru? Atau titik dua dan tanda bintang untuk lengkunganmu?

Jangan terlalu tinggi, karena manusia tidak punya sayap. Saat belajar terbang, kita tidak sempat belajar bagaimana cara untuk mendarat.

sudah benar berjalan saja.

Hidup bukan pada terpaku pada masa dibelakang. pikirkan bagaimana jalan kedepan.

Ada yang ingin beRainkarnasi bersama saya. cukup berjalan saja bila ikut tak usah berlari.

dan satu yang harus di ingat.
Manusia tak dapat sembunyi dan lari dari takdir. Pahatan di atas batu dapat terhapus, tapi suratan tanganNya tidak. Bahkan doa percuma dilantunkan, jika Dia sudah berkehendak.

mari berjalan dalam dunia yang baru.
wanita berHijab yang hadir tadi malam di mimpi kapan mau menyusul aku berjalan?



Senin, 15 Oktober 2012

Langkah Angin

udara pagi ini sungguh berbeda dengan udara pagi beberapa tahun terakhir.
bukan suasana alam, lebih tepatnya sekarang otak semakin luas untuk berfikir.

kopi, Asap Rokok, kicau burung, dan Alunan lagu kesukaan berbaur dalam rima yang sempurna.

ini bukan lagi tentang luka.
sebab luka sudah bosan menemaniku, luka akhirnya sadar bahwa dia hanyalah parasit yang merusak organisme raga.

kemana saya?
Baru Sadar ternyata saya terjatuh dalam lubang yang sangat gelap begitu hampa.
Saya tak menyadarinya, selama ini saya begitu sengsara.
menyiksa diri sendiri untuk hal yang sangat menyakitkan untuk dirasa.

Perkara rancu yang membuat lingkaran setan begitu menawan hingga ke tahap paling statik. Menyingkap semua langkah terjebak lembab.

saya rasa saya butuh Anestasi, supaya bisa meredam hingga hilangkan rasa sakit yang ku tahan selama ini.

sekarang saatnya bangkit lupakan sakit, bukankah itu cuman membebani?
beban hidup sudah sedemikian berbelit jangan tambah rumit mari kurangi.
dan Bukankah Hidup harus tetap bersambut dalam perjuangan menguatkan eksaltasi diri.

Selama Tuhan belum menekan tombol "shutdown", semuanya masih bisa direstart, bukan?

kini langkah ku semakin cepat, bahkan lebih cepat. karena laju anginku sudah semakin statik.

jangan dulu terburu-buru mengejar saya, bila anda belom berkoalisi pada cahaya, atau mengemis bantuan pada Supersonik.



Rabu, 15 Agustus 2012

Kontemplasi!

Menerawang Penuh kebebasan dalam redam malam tanpa bintang.

aku benci bulan dia itu jalang!
Aku ini pecinta Senja, bukan rembulan hina yang memantulkan sinar.

malam di cibubur selalu hening.
berbanding terbalik saat siang yang begitu pening.

Kontemplasi!

Aku merenung ditengah sudut kota yang busuk ini.
kenapa busuk? karena disini banyak manusia kotor.
berlendir, Jorok dan pintar memakai topeng!

Renungan Senja,
selain kertas dan Tuhan, pada senja juga aku selalu berbagi cerita.
dia selalu bisa mendengar, walau tidak bisa berbicara.
aku sering bercerita tentang kalian padanya!

disekeliling yang aku lihat semuanya Busuk, bertopeng, dan pandai Menjilat.
Menjilat! anda hampir mirip Anjing, Tuan besar!
boleh Saya Meludahi Anda?
saya Mual Melihatnya!

Renungan selanjutnya Ada pada lingkungan kerja!
disini Lebih Rancu lagi.
kita bagaikan sekumpulan Robot yang bergerak.
dari pagi merangkak hingga sampai pada waktu kita mengantar lembayung senja.

Eksitasi jiwa,
aku butuh Rangsangan tenanga! juga masker yang menahan mulutku muntah!
disini begitu Busuk, tolong Aku lalat hijau datang dari segala penjuru Arah!
tapi Aku masih Heran? mengapa mereka masih saja Menjilat!
YA karena mereka bagian dari Sampah! Bedebah! serakah! Sampah!

Aku ingin membeli parfum,
setidaknya untuk ku sendiri agar tak terpikat badanku pada bau busuk disekitar.

Atau Aku butuh bantuan dari para petugas kebersihan?
Agar Otak Anda bisa disapu bersih tanpa Noda!
sampai pada Lidah Anda yang Berbisa. bisa segera dibersihkan! atau dibinasakan!

Anda Lebih Tua, Jangan Melihat Sebelah Mata.
yang Muda yang Berkembang, yang Tua Meluruskan!

Hidup bukan pada pilihan yang Rumit, Anda sendiri yang membuat nya Berbelit!

Maaf bukannya Lancang, ini cuman Ungkapan.
Terkadang ingin Terluapkan!
Agar Tak menganjal dalam pikiran!





Kamis, 09 Agustus 2012

Resah Dalam Melodi

Beradu lintang, jiwaku Malang.
suara riang keluh ku pada malam yang juga malang.

Kau meradang, aku semakin lantang!
Hidup bukan tentang kamar bertabur gemintang.

kamulah bintang paling tidak yang tinggal dihati terdalam.

Menanti hati berlabuh itu sudah terlalu basi untuk diungkapkan.
Aku membosankan, tapi tak lancang.

Aku ini gila sudah sejak lama.

Aku Resah Hatimu itu kemana?

Aku tak pesimis! bisa bantu kuatkan, agar tak amis?
Aku berjuang dalam redam, menagis pun ditertawakan.

Aku ini tidak punya otak, aku bodoh sudah lama, tak peka! tak merasa.

Aku Gelisah,
Melihat nona hanya diam tak berkata.

Aku iri pada Tuan yang itu.

Aku pasrah dan biarkan semesta memeluk jiwaku!

Apa Sudah terlambat untukku semua?
Apa memang untukmu aku sudah habis sejak lama?

kepala ku penuh kamu, tapi aku meragu mengaku,
yang lebih memilih jalan bisu.

memilih diam sambil merekonstruksi diri,
agar Supaya bisa terlihat berarti, di mata juga hatimu.


Hey nona pemikik bibir tanpa gincu!

Senyummu memikat mata, menyesatkan jiwa, tapi menenangkan jiwa.
Boleh Aku berucap Rindu, aku ingin menatap senyum mu.
dan tenggelam disitu.

"Yang paling kau benci, terkadang adalah hal yang paling kau cintai."
tau maksudku nona manis.
Aku, Tuan bergitar yang disana, atau Tuan yang lainnya, yang kau benci.

Jangan bodohi tubuhmu, semua ingin tahu ada apa dibalik situ!

ini prosa gila, dari Tuan muda yang tak pernah bersuara.

Hay Nona pemilik senyum memikat ditengah pekat!

Aku mau mendekat dan melihat lebih telak!

Hmm. Kamu nampak layu, bolehkah aku siram sedikit asmara dipucuk jiwamu?
Sedikit berdebu memang, tapi sebenarnya kamu lebih anggun daripada pakaian sutra yang sempurnakan para ratu.

oh jiwa yang lunglai.
Mengapa kau bertransformasi jadi pucuk amarah yang gila?
Terdiam dalam redam tapi kemudian berteriak melengking ditengah keheningan malam.

Ah sudahlah aku hanya resah kita tak bisa bersama.
tapi aku harus belajar ikhlas kalo tak bisa beriringan.
Aku Tak pesimis! aku disini tetap memperjuangkan mu!
sampai saat dimana aku tak lagi bisa menghirup nafas.

Karena aku selalu bercerita pada tuhan tentang cerita kecil kita, semoga dia izinkan menjadi besar tapi tetap sederhana.

Bisakah?

Aku titip senyum dan kebahagian dalam hidupmu ya!


Senyumlah pada mentari, tapi tutup matamu karena ada angin yang akan membisiki suara jiwaku!
semoga pesan anginku selalu sampai di telingamu.

suara Resah jiwaku dalam melodi absurd kehidupan.

Kamis, 02 Agustus 2012

Aksara Bisu!

mencoba menerka isi hatimu,
itu tak mudah, ibarat menghancurkan batu dengan tetes air mata.
gelap, tak terjawab! suram! berair, dan perih!

menghirup udara dalam-dalam.
menari dibawah malam,
melihat dalam redam,
berpapas mata tanpa salam.
berlalu dengan tetes air mata yang dalam.

puncak jiwa!
akankah kau bersua?
kemana kini kau berada.
apa sudah hilang dimakan masa?

pendulum jiwa!

mata mu masih sembab, boleh ku tanya sebab?
Duhai Nona,
boleh coba ku bantu menyeka, air mata mu yang jatuh dipipi disana terlihat lembap!


oh jiwa yang bisu. kenapa kau sendu?
berpacu dengan waktu. ku temui jalan buntu.
tatap mataku, apa ini terlihat Ambigu?

tatap mataku dalam! silahkan berenang dan menyelam!

semoga kau bisa berenang nona, karena cintaku selalu dalam.
bila kau tak bisa berenang!
aku takut kau tenggelam, lalu mati tak melihat alam.

aku berbisik pada angin, ku ucapkan apa yang ku ingin.
semoga dia tak mampir dulu ketempat lain,
agar pesan ku sampai ditelinga mu dan menyentuh kening.

Aksara apa lagi yang harus terucap, saat semua sudah habis terlahap!
hening, ini bukan lagi soal tahap waktu karena dia sudah tersadap.

Aku sering menghabiskan malam dengan sebuah khayalan,
disana aku bebas untuk pergi dan tinggal, mengubur sebuah angan,
di kehidupan nyata dan membangun mimpi di imajinasi yang agak sedikit bebas dari sebuah pelukan hangat hawa anda.

saya sering kali membiarkan emosi pergi dengan cara menyakiti diri sampai ada sebuah gambar jelas yang datang di kedua pelopak mata saya, sampai tiba fadjar.

oh Gelora Aksara yang nyata!
tolong sampaikan kata pada jiwa yang merana.
dia sudah cukup sengsara.
buat Apa tuan bikin Runyam semuanya.

oh Aksara yang Diam dan tak bersuara,
bisakah sedikit saja kau berbicara,
walau dengan sepatah kata,
Agar tak bimbang hati yang membaca.


Dialektika hati, menyibak Aksara dalam ruang Bisu!



Senin, 30 Juli 2012

Dansa Kalut Foebus!

Selamat malam semesta!
kali ini bukan tentang siapa, karena tak ada yang perduli untukku bersua.

Hanya semesta yang ku punya.

Tuhan peluk aku, aku kedinginan tak ada yang Memelukku.

ku nikmati malam yang gila bersama lintang samar berselimut awan.
aku merintih pada Mu Tuhan, senyum sinis ku mencaci bulan.

aku si penulis amatir yang gila.
mencoba menuangkan karsa dalam kuas maya.
berirama tapi tetap tanpa pola.
mengungkapkan jiwa dengan kata.
seolah anggun ia sedang berdansa.

Foebus berbisik ditelingaku, dia berkata "Buka Mata Mu!lepaskan kacamata kuda itu, dan tataplah awan mendung itu!
Aku semakin tersudut mendengar ucapannya.


masih berpikir, dalam dunia yang makin getir!
tentang Cinta dalam hati yang kocar kacir.
melihat sekeliling yang bermata kikir!


Masih terlalu pagi, dan jemari menari tanpa henti.
Seperti mencari jarum dalam setumpuk jerami.

Menyesaki diri dengan memori dan catatan kecil yang menusuki hati dan enggan lelah sampai mati.

Asa, rasa, kuasa, dan Durga!

aku Gila, seseorang tolong keluarkan aku dari petaka!

nona, bisa bantu aku?
aku butuh bantuan mu!
ulurkan Tangan mu!
ajak aku turun berdansa. menarikan isi jiwa bersama!

Jiwaku tak bisa menipu, dia ingin diRindu.
semua memang sudar terlanjur Ambigu.
tertawa sendiri menangis sendiri, itu rasanya sendu.

Pagi sudah datang lagi, semalaman aku tak tidur, tapi sekarang harus tetap berdiri!
saatnya menjalani hidup lagi, saatnya berkelahi lagi!
melawan Absurd dan teriknya hari.

mainkan musik kehidupan lagi! aku mau berdansa dengan kerasnya hidup ini.
walau tanpa ada nona yang menemani ku berdansa.

Baiklah kesepian, maukah kamu ikut berdansa bersamaku?

selamat pagi semesta,
selamat pagi!








Kamis, 26 Juli 2012

Menari diTitik Samar!

Teriak, bermain, menari, dan mati.

Sesederhana itu hidup berjalan.

Naik dan turun. Atas dan bawah.
Ada yang datang, ada juga yang kian samar hilang, tenggelam!

Jangan tawarkan aku impian yang indah!

jangan!

Aku tidak butuh mimpi, aku lebih butuh oksigen!
Aku tidak butuh janji, aku hanya butuh Langkah!

Tak usah Terbang, aku lebih suka berjalan!

melihat dengan jelas yang berjalan lambat
atau menertawakan mereka yang berlari!

ku tutup semua ingatan dimasa lampau, lalu aku masukkan kedalam kotak pandora.
biarkan saja kotak itu tertutup!
jangan dibuka kalo tidak ingin menangis, atau tertawa terbahak sampai nyaris gila!

titik langkah sudah tak terlihat mata.
aku menengok kenbelakang, kau sudah tak ada.

bingung harus senang atau sedih!
Tapi aku memilih untuk tetap tenang membungkam pedih.

menanyakan kabar daun kepada pohon.
sama bodohnya seperti mengendarai motor dengan mata tertutup.

semua semakin ambigu!

semua samar, biarlah hilang, biarkan pasrah tertutup ilalang. atau bahkan terbang!

abaikan semua bila hanya de'javu! lebih baik menikam waktu!

hati tidak butuh waktu!
hati hanya butuh peledak! biar saja semua rincu!

Terkadang memang ada hal yang tak bisa kita Tembus.
biarkan Tuhan saja yang Menebus!
mari menari foebus!
sampai lelah lunglai diam bembisu, kita lahap malam yang rakus!

baiklah foebus, mari menari!



Sabtu, 21 Juli 2012

Peluk aku Tuhan





halo, Ramadhan apa kabar?

masih seperti tahun lalu?

ramadhan tahun lalu terlalu sepi untukku.

Bukan karena aku terdampar dihutan, atau pulau antah barantah.

Bukan!

Bukan itu...
Aku kesepian lantaran tak bisa berkumpul lagi tahun ini bersama keluarga.

Keluarga adalah surga kecil bagiku ditengah dunia yang kian marut kalang kabut.

Apa memang ini caramu Tuhan.

agar supaya aku dapat berpacaran dengan mu selama sebulan ini.

Hey, yang Maha Agung!

Biarkan aku masuki kerasnya lubang cintamu.

Biarkan aku rasakan sempitnya ruang waktumu.

peluk aku Tuhan. aku ingin memelukmu penuh kasih.

aku ingin Kau ampuni semua Dosa ku.
lalu membelai wajahku yang kotor ini tertutup noda dunia yang kadung busuk dan beku.

cium aku Tuhan...
masihkah pantas aku meminta cium darimu?
aku rasa bibirku ini terlalu kumal, kotor, dekil yang selalu tanpa sadar tak terjaga iman saat berucap kata.

masih pantaskah aku memohon ampun mu?

Hay, yang Maha Pengampun !

ampuni semua khilafku, kasihani aku.

Mendesah dikeheningan malam dan membisiki kenyataan pahit dan terkadang manis pada hamba yang tulus menjilat padamu!

Peluk aku Tuhan, Peluk!
aku ingin bercinta denganMu sepanjang bulan ini!





Rabu, 18 Juli 2012

muntahan isi kepala


malam cibubur,

malam hasrat yang terkubur.

malam yang dingin tanpa peluk dan kecup sebelum tidur.

tidur menjemput mimpi yang nyaris tak pernah tersentuh harap dalam nyata.

Peduli atau tidak…

Sadar atau tidak…

Kita semua pernah menangis tanpa sebab.

Kita semua pernah menangis sampai sembab.

Kita semua pernah sembunyi dipojokan ruang kamar,

menderita tanpa tawa dan banjir air mata.

Kita semua pernah merasa paling hebat

padahal sebenarnya hanyalah bohong yang sejujurnya dilakukan jiwa pada logika.

ini bukanlah keluhan hidup yang tak berujung.

ini hanya caraku protes pada waktu!

yang hanya berputar pada 24.

aku butuh 30, bukan! bahkan aku butuh 36 jam dalam sehari.

itu pun masih belum cukup,

aku butuh lebih banyak waktu untuk menikmati absurdnya hari.

dari pagi yang mempesona, siang yang Terik,

senja yang aku cinta, serta sampai pada malam yang Gila.

pernah kalian berbicara pada bulan? berharap dia paham dan mengerti.

atau berbisik pada sang Angin berpikir dia akan menyampaikan pesanmu?

Aku pernah!

Aku ingin berdansa dengan cahaya, menarikan salsa bersama.

sampai kaki lemas, lunglai lalu jatuh bersama.

berpelukan sampai fajar datang menutup malam yang kadung gila.

apa kalian pernah berfikir hidup ini indah saat berada dalam masalah?

atau merasakan hidup ini berat saat kita sedang barbahagia tanpa alasan?

Pernah?

Saat jatuh dan ingin bangkit. Ingatlah situasi terburuk yang pernah kau alami sebelumnya!

Menyibak rasa percaya yang nyaris hilang, mengembalikan hasrat menjadi senyum yang terbilang.

ah malam sudah semakin gila,

seolah mereka sedang bernyanyi, menyanyikan lagu Jazz dengan rima yang merdu.

seakan mengiring aku memetik malam hari ini.

Aku manusia yang juga butuh Tidur, mengistirahatkan otak,

semoga malam ini aku bertemu dengan malaikat ku di mimpi,

IBU, ya ibu adalah malaikat yang melahirkan manusia.

Aku merindukan malaikatku, aku rindu ciuman mu!

IBU selamat malam aku merindukan mu, aku mencintaimu.

Doakan Anakmu Esok kembali semangat meludahi dunia yang banci ini!

temui aku di mimpi ibu!
dimimpi saja kali ini aku tidak mau melalui telepon.

aku hanya ingin bercerita tentang wanita yang belakangan ini hadir dimimpi ku,

entah kebetulan atau tidak beberapa hari belakangan ini aku selalu bermimpi tentang wanita yang sama.

wanita berjilbab dia tersenyum tepat hanya kepadaku,
senyum manisnya memikat jiwa, mendamaikan hati. menentramkan nurani.

ah sudahlah aku rasa benar itu hanya bunga tidur.

tapi apapun itu nyata, pertanda atau memang hanya mimpi.

Ditengah dunia yang serakah, kau memang anggun dibalik hijab!

selamat malam.











Senin, 16 Juli 2012

penulis biru

Tidak ada tempat di dunia ini senyaman tempat di mana pikiran dapat berjalan sendiri dalam kembaranya.
Melihat hal yang tak dapat dilihat oleh mata, merasa apa yang tak dapat dirasa oleh kulit, menghirup udara yang tak dilalui oleh hidung.
aku suka tempat seperti itu, tapi tempat seperti itu sudah sangat susah ada di sini.
ya tempat yang aku maksud disitu adalah alam,
hamparan taman bunga yang luas juga asri bau kembang asli, bukan bau kembang palsu yang terbuat dari plastik daur ulang.

aku mencintai langit cerah, tapi aku juga cinta Hujan.
walau mereka tidak pernah datang bersamaan, ya itulah alam dia pandai mengisi satu sama lain. dan Tuhan adalah sutradara hebat dibalik ini semua.

dunia ini Luas Alam ini indah, senyum kamu cantik.
dan semua itu membuat hidup berwarna.

tapi aku mulai merasa sedih sekarang, saat semakin sedikit hijau di kota ini.
mereka lebih suka membuat bangunan besar yang megah!
kalian lebih suka berdandan!
kalian lebih suka menghancurkan, walau kalian tidak sadar apa yang sedang kalian hancurkan, untuk membuat bangunan seperti itu.

jika kota ku ini adalah manusia aku pikir dia adalah seorang wanita yg gemuk, angkuh, serakah, dan tak bisa menjaga kebersihan dirinya, tapi sangat suka dan pandai berdandan.

Jika alam di kota ku ini adalah seorang manusia, dia hanyalah wanita lemah yang telah direbut kesuciannya oleh mereka yang tak bertanggung jawab, merebut haknya untuk hidup, lalu menyiksanya.

jika Alam itu manusia pasti sepanjang malam dia akan menangis karena keberadaannya disini akan semakin langka, dan mungkin bisa saja musnah.

ah sudahlah pikiranku terlalu Random untuk memikirkan nasib kota ku ini selanjutnya.

aku lebih suka duduk dipadang ilalang sambil memandangi langit yg lebam membiru,
aku lebih memilih melihat kapas putih yang ada di langit.

Aku mencintai kota ini, tapi aku juga mencintai Alam.
Semoga para penguasa ada yang sependapat dengan pemikiranku, dan segera mencanangkan penghijauan.




dari lelaki yang suka menatap senja.

Jumat, 18 Mei 2012

FOEBUS!


Banyak amarah yang bersembunyi!

Banyak pikiran palsu yang tak mau diredam lagi!

Gelap yang tak berujung, Perlahan menemukan tujuan, bukan untuk sebuah hal bernama kenangan.

Bukan pula sebuah peraduan akhir, ini adalah sepetak memori gila yang kelak akan terbayang setiap malam sebelum tidur bersama dan bangun dipagi buta menyambut pagi yang gila.

Dingin bersekongkol dengan hening, meniadakan segala hampa dalam durasi tanpa batas di tapal aras dunia yang semakin lemas.

Foebus yang ada dalam diriku berbisik,
Foebus itu dimiliki setiap manusia!

aku menyebut Foebus itu cahaya, atau dalam bahasa yunani itu disebut "Dewa Cahaya"

ini bukan Cahaya Tuhan, Bukan! ini berbeda.

aku menyebut Foebus adalah cahaya, dasar jiwa selalu ingin menemui cahaya.
Foebus sering terpendam dalam gelap diri kita sendiri, terkubur disana oleh bayang-bayang masa lampau.

masa lalu itu Gelap!

Foebus!

ketukan para peri kecil pada pintu hati membangkitkan nurani yang tertidur.

Foebus yang berbentuk kunang-kunang berterbangan didinding jiwa mulai menyeruak memenuhi langit-langit.

Kepada siapa lagi aku Mencaci kalo bukan pada Sepi.

Kepada siapa aku Marah kalo bukan pada gelap!

Sepi menjadikan jiwa ini kering kerontang!

bagai terdampar dalam Sahara, tanpa ada Oase.

Aku terayun pada angkasa yang lebam membiru, sementara penglihatanku diarahkan pada savana yang luar biasa menyolok mata.

Dingin bersekongkol dengan gaduh, memanggil semua datang jadi pusat perhatian sembari menusuk dari belakang dan memutar pisau lipat dibalik usus yang kadung terburai.

yang pasti yang tak bisa ditutupi.

yang pasti yang menyejukkan hati.

semesta memelukku!

Tuhan menyinariku!

terlalu lama aku berprasangka pada semesta. Terlalu banyak aku Meludahinya.

 Foebus menemuiku, dia berbisik pada telinga ku!

dia berkata! “Lumatlah! Bunuh…! Bunuh! Gelap yang menyelimuti pikiranmu!

Rotasi!

Merotasi semua drama! Rotasilah semua Drama!

Hiduplah didunia yang baru!

Seakan kau baru pertama kali bernafas didunia yang semu!

Foebus!

Selasa, 08 Mei 2012

bernafas dalam sangkar!


Yang angkuh itu memang akan lebih banyak mengeluh.

Dunia tidak sekeras batu sebenarnya, hanya pikirannya berusaha meluluhkan air yang membeku dengan hati yang dingin.

Nyaris semua dari kita berselimut rindu, tapi kali ini bukan milikmu dan bukan namamu.

Rindu ini berdiri sendiri setelah sekianpuluh ronde pukulan lebam tanpa pemenang.

Rindu ini bernama tuhan yang selalu kuacuhkan.

Tuhan yang dulu kuludahi setiap kali berteriak gamang disiang bolong dan kesibukan.

Sekarang dia memelukku kembali dengan cara dan perantara yang aneh!

Tuhan merindukan namanya disebut,

kita yang hidup dalam kota, seolah terperangkap dalam sangkar.

mendengar, tapi pura-pura kupimg tertutup rapat,
melihat, tapi terpejam.

ini sifat kita yang terperangkap dalam sangkar.

sangkar keangkuhan!

Semoga ada jalan bagi kita semua menuju sempurna.

Sempurna nanti hanya akan ditemui saat yang kekal menyapa jiwa kita dan rebahkan raga di rumah masa depan.

Minggu, 06 Mei 2012

ADA?


Rindu sesak napas. Dadanya terhimpit di antara kepulan asap rokokku. Ya, bukan aku yang kangen kamu, tapi rinduku. Dia kangen dengan rindumu. Rindumu. Apa kabar dia? Sudah berapa lama rinduku dan rindumu tidak bertemu?

Tunggu. Mendadak sayang juga bilang dia kangen. Sayangku kangen disayang oleh sayangmu. Sepertinya dia lupa bagaimana rasanya disayang. Kasihan. Dia seperti gila; sering berbicara sendiri tanpa ada yang mendengarkan dan membalas. Malah mungkin dia semacam ingin mati. Untuk apa rasa sayang yang tidak disayang lagi? Sudah benar keputusannya. Lebih baik dia mati.

Senja tadi langit berdarah. Sepertinya terluka ketika malam merenggut siang. Mungkin aku adalah sang senja, kamu adalah sang siang, dan dia adalah sang malam. Dan rindu adalah angin yang berhembus, tak perduli apa warna langit saat itu. Dan sayang adalah daun yang dijatuhkah oleh angin dari pohon. Satu-satu, sampai pohon itu kering tak berdaun. Lalu mati.

Pohon itu kenangan kita.

Lalu siapa sekarang yang harus membantu rindu untuk bernapas kembali dan mencegah sayang dari bunuh diri?

Bukan kamu, dan bukan juga aku. Mungkin sebaiknya kita biarkan mereka mati, lalu kita kuburkan di bawah pohon. Jangan bilang siapa-siapa, aku tidak ingin mereka diotopsi. Toh mereka mati di tangan waktu, bukan di tangan kita. Aku tidak ingin waktu ditangkap polisi, lalu diadili. Nanti kita sendiri yang susah. Jangan khawatir. Belatinya sudah dia buang jauh-jauh.

Kehilangan kamu sudah sangat menyakitkan. Jangan biarkan waktu juga harus dipenjara. Biarkan dia hidup bebas. Tolong sekali ini kamu penuhi permintaanku. Aku tidak punya cukup uang untuk menyewa pengacara untuk menebus waktu. Sungguh. Uangku habis untuk membelikan baju baru untuknya. Yang lama sudah compang-camping, koyak saat mencari kamu.

Sudahlah. Cukup sekian. Tak ada derita yang ingin aku jual di sini, tapi aku mau tanya:



Duhai nona abu-abu, Adakah kangen yang lebih menyesakkan dari ini?  Ada?






Kamis, 19 April 2012

kamu, selamat malam


aku tak mengingkari rasa, maupun mengusirnya dengan paksa,

apa kamu sadar Nona?
kamu sudah membuat beberapa pria dalam waktu yang bersamaan menanti jawaban, ya. Tentu aku salah satunya!

aku harap kamu bisa segera mengambil keputusan, bukan apa-apa, tapi bila terlalu lama dibiarkan begini ini tidak baik untuk dirimu sendiri. malah akan melukai hatimu.

kamu pantas bahagia.

Aku tahu, tidak mudah memang,

mungkin memang aku yang harus menyerah duluan,
supaya lebih mudah bagimu, aku yang terlalu dingin,
kau membutuhkan api, bukan Es

Kamu Tidak bisa melarang Hatiku untuk tidak Sedih, sama halnya seperti kamu tidak bisa melarang hatimu untuk tidak sakit.


TERLANTAR
Hatiku terlantar. Seperti anak yatim-piatu yang menanti di panti asuhan, dan tidak ada seorang pun yang mau membawanya pulang. Padahal ia selalu manis, selalu harum. Pakaiannya pun selalu rapi, dan ia dapat menyembunyikan tangis dan amarahnya rapat-rapat.

Hatiku terlantar.
Seperti segumpal darah perempuan yang keguguran. Ia terseok, tak tahu kemana harus minta tolong. Sekelilingnya sunyi. Sekitarnya sepi. Ia mengaduh sendiri, sampai mati lemas.


Kamu tidak pernah menyakitiku. Ingat itu. Aku hanya kecewa atas kebodohanku sendiri.
Ini semua adalah salahku, dan bukan salah siapa pun. Termasuk kamu.

Kamu juga tidak perlu meminta maaf, karena itu akan membuatku semakin sedih karena telah merepotkanmu, sekaligus mencoreng arang di atas mukaku sendiri.
Saat ini aku merasa seperti anak kecil yang kehilangan permen yang tak sempat dikecapnya.

Dan aku tidak boleh menangis,
karena permen itu sebenarnya tidak pernah ada di tanganku.
Entah siapa yang bermimpi sebenarnya: Aku, kamu, atau permen yang tadinya sepertinya ada dalam genggaman tanganku.
(permen yang aku maksud disini adalah Cinta.)

Menjadi kamu itu mungkin tidak mudah,
namun menjadi seorang aku pun itu hal yang sulit.
Namun sudahlah, seperti kataku tadi.
Tidak ada lagi yang perlu kita bahas - karena mungkin kita ditakdirkan untuk bertemu pada musim yang salah.

aku tidak pernah menyesal saat sebuah cerita berakhir, sesingkat apapun.
karena di setiap kisah. aku bersungguh-sungguh dengan Hatiku.

hay kamu Nona abu-abu,
ya kamu, wahai nona penyuka warna abu-abu..
seandainya mencintai itu seperti melihat lampu lalu lintas dijalan raya saat berkendara,
mungkin semua itu tidak pernah sesulit ini.
ya, benar nona Sesulit yang kita rasakan.
karena kita senantiasa tau,
kapan harus maju atau berlalu!

Kamu, Selamat Malam.


play now : Mario - Hentikan Niatku







masih menyempatkan memposting


Yaaaaak, kata-kata pertama gue udah gue kemas dalam judul. Betul sekali, gue terlalu malas berpikir untuk membuat judul, padahal judul itu penting ya sebagai hal pertama yang dilihat orang.

Ah sudahlah, don’t judge a book by its cover, but its price.


oia ngomong-ngomong apa kabar kalian hari ini? *hening*
sok akrab banget gue, padahal ga ada yang baca tulisan ini *puk-puk diri sendiri*

gue akhir-akhir ini lagi sibuk nulis, bukan nulis diblog apalagi nulis buku novel, bukan!
gue lagi sibuk nulis buku lebih tepatnya note yang isinya semua perasaan gue, yang akan gue kasih buat seseorang
doakan saja pas nanti note gue berada ditangan sang penerima buku, notenya ga langsung disobek lalu dibakar sama dia,
kita doakan saja, *amiin*

berikut gambar-gambar buku yang lagi gue tulis ;



ya dilihat dari covernya aja orang juga udah males baca,
tapi kembalikan lagi apa kata pepatah.
jangan lihat dari tampilan luarnya, tapi lihatlah isinya.
padahal isinya mah sama kya covernya *tepok jidat*

ok lanjut, berikut gambar isi didalamnya;


iya maklum gue pelukis amatir, dari pada cuman tulisan aja kan jadinya terkesan monoton jadi gue kasih gambar dalam buku tersebut, biar mempercantik isi notenya, secantik yang bakal nerima note ini,
ok lanjut:


nah wanita ini yang menjadi topik cerita dalam tulisan gue, nona abu-abu biasa gue memanggilnya dalam tulisan-tulisan gue




ini hasil gambar si nona abu-abu yang gue maksut,
maaf ya nona, kalo gambar diatas tak secantik yang asli,
ciptaan Tuhan memang paling sempurna,
dan manusia banyak kekurangannya, seperti aku kurang jago gambar maksudnya :))










Gue setiap malam nulis diNote itu sampai pernah ga tidur,
ya kalo perasaan lagi ga karuan bisa berjam-jam nulis,
itu buku yang tadinya tebal berubah menjadi tipis,
karena banyak yang gue robekin sendiri, *tepok jidat*

Gue ga sabar liat apa yang dia tulis dalam buku notenya buat gue,
kita udah pernah janji bakal tukeran buku note, gue nulis tentang dia, dia nulis tentang Gue,

Tulisan emang bisa mewakili perasaan hati,
saat Rasa dan karsa udah ga bisa lagi diucapkan dengan lidah,

baiklah cukup sekian, dan terimakasih buat yang udah baca tulisan ini,
biar Tuhan yang membalas amalan kalian semua yang udah baca Tulisan ga penting gue ini  *amiin*

Selasa, 10 April 2012

bagai Pohon







Menjadi Pohonlah yang Tinggi Menjulang meski itu tak Mudah
Sebab ia kan tatap bara mentari yang terus menyala disetiap siangnya
sebab ia akan meliuk halangi angin yang bertiup kasar
ia kan terus menjejaki bumi hadapi gemuruh sang petir
sebab ia hujamkan akar yang kuat menopang
untuk menahan gempita hujan yang coba merubuhkan
dan senantiasa memberikan bebuahan yang manis dan mengenyangkan.
sebab ia kan berikan tempat bernaung bagi burung-burung yang singgah didahannya
lalu berikan tempat berlindung dengan rindang daun-daunnya.

Sabtu, 07 April 2012

bendera putih dan 3 tentara.


saat dekat, justru kau yang paling melemahkanku
ketika seharusnya aku berlagak kuat.
saat jauh, justru kau yang paling menguatkanku
ketika seharusnya aku berhenti bertekat.
sedikit air mata sisa setahun kemarin, bukan tangisan. Tapi ini sebentuk rindu yang baru. 
Terbentuk dari pecahan kristal asmara yang memadukan kisah kita dengan serba setengah.
Aku tidak meminta penuh, aku ingin kau yang memberi dengan seluruh!
peluru jiwaku habis hanya untuk menyapamu setiap pagi.
peluru jiwaku terlontar lantaran senyummu lebih dulu membelah jiwaku!

tak apa bila aku harus pergi, 
peluru jiwaku sudah habis karenamu.
kenapa kau tidak mencoba berusaha menambahkannya!
kenapa kau diam saja?
amunisi jiwa ku habis, bisa kau bantu isikan dengan kasih?!

aku rasa tidak, tak mungkin aku memintamu penuh, 
bila hatimu saja terbagi!

diantara tiga prajurit tentara cinta yang menyerangmu,
akulah yang paling merasa pesimis,
dengan persenjataan kurang lengkap. dan apa adanya.
ya, nona aku hanya berbekal pistol kecil,
dengan beberapa peluru rindu, yang masih tersisa.
aku tertatih berusaha memperjuangkanmu, 
tapi, bagaimana mungkin bisa memenangkan hatimu!
dilihat dari amunisi saja aku kalah jauh. ah sudahlah aku tak berharap banyak..

sampai pada akhirnya aku berfikir, 
bila Aku Tak bisa Memenangkan dirimu setidaknya aku bisa Menenangkan dirimu.
kan begitu.

tak apa bila aku mengibarkan bendera putih untukmu, 
agar supaya kau lebih mudah dalam memilih satu diantara dua,
bukan satu diantara tiga!

Aku sudah mencintaimu tanpa hati. 
hampir seluruhnya kau bawa pergi, dan sisanya aku makan sendiri.

sakit, tak apa kau menyakitiku,
seperti apa yang pernah aku katakan,
Tak apa aku disakiti, sebagaimanapun. daripada aku menyakiti,
karena menyakiti rasanya lebih menyakitkan,
melihat orang yang dikasihi kesakitan.

begini, biar aku jelaskan,
"Ada yang mengalahkan sesuatu, lalu dia merasa menang.
Ada juga yang merasa menenangkan Sesuatu, ketika dia mengalah''
ingat itu...

aku harap kau baik-baik saja, 
selamat malam, aku mencintaimu.


Jumat, 06 April 2012

sedikit pesan dari si penulis...

Jangan tertarik kepada seseorang karena Parasnya,
sebab keelokan paras dapat menyesatkan.

Jangan pula Tertarik kepada kekayaan,
karena kekayaan dapat Musnah.

Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum,
karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang Gelap
menjadi cerah.

Semoga kamu menemukan orang Seperti itu.

Rabu, 04 April 2012

tampilan baru

yuhu, apa kabar? baikkah? oke, sama. disini gue juga baik-baik saja dengan sedikit luka memar dijidat karena gue tepokin sendiri seperti kalian. oia gue mau ngucapin trimakasih sama @rerespiana yang mau bersuka rela menyempatkan waktunya makan sudah siang  untuk membantu mendesign ini blog, makasih yeaa *big hug*
lama ngga otak atik blogger, sekarang banyak yang berubah *ceritanya pangling*
gue disini cuma buat ngisi waktu luang gue aja (padahal emang ngga pernah sibuk apa-apa, paling banter sibuk tidur) 
oia, gue juga suka nangkring dilini masa Twitter, follow sekalian twitter gue yaaa @otimski *itung itung promosi*

ok, kali ini gue akan mencoba berfikir keras tentang apa yang mau gue tulis siang hari ini, *berfikir keras* *sangat keras* *ketiduran* *semalem kurang tidur*. Gue lagi abis bahan buat nulis nih, cuman ada bahan buat bikin pizza mie yang terdiri dari sebungkus mie instan dan satu butir telur, cara bikinnya pun mudah, cukup rebus mie terlebih dahulu, lalu masukkan mie kedalam wadah berikut sebutir telur tanpa kulitnya, kemudian kocok sampai merata,
lalu goreng sekitar 5-10 menit, dan taraaa, jadilah pizza mie kesukaan anak ibu sekalian. akan lebih menarik bila disajikan dengan sozis, nugget dan keju, *koq keliatan mahalan hiasannya*

Rupanya saya semakin ngawur pemirsa, baiklah kita hentikan sampai disini kenakalan anak remaja jaman sekarang seiring pesatnya teknologi di era informatika, pembahasan ngga penting demi mengisi hati yang kosong karena kau tinggalkan waktu luang, Akhir kata, Wassalammuallaikum Warrohmatullohi Wabarrokatuh,
sekian, dan masih terima bekas pacar orang yang masih layak pakai kasih.

Jumat, 30 Maret 2012

penulis blog ini masih hidup.

Yassalaam, ternyata udah lama juga blog ini gak gue update. Kasihan nasibnya, sampe-sampe udah banyang penghuninya, yang pasti bukan kuntilanak kesurupan atau pocong mandi goyang pinggul.


Sepertinya membosankan kalau gue mulai postingan ini dengan keluhan karena sudah lama gak memposting. Huh, males sekali bulan-bulan ini. padahal emang ngga ada apa-apa, alesan aja sih emang males ngurus ini blog.
Aku menulis dikala saat rasa dan karsa tak dapat diTerjemahkan oleh kosa kata dan lidah!