Blogger Pages

Sabtu, 01 Oktober 2011

Peri Kerdil


Menenggelamkan kesadaran di kota cibubur. Berpesta pora tanpa kejora, semua berselimut mendung. Menanti hentakan aurora di utara.

Saat manusia belajar untuk terbang. Tidak ada waktu untuk belajar mendarat. Dalam sekejap semua menjadi gelap.

Sangat puas menertawakan hasil penerawangan atas para manusia munafik. Mengubur hasratnya pada gemerlap dunia yang bukan miliknya!

Ada kendaraan yang melintas didepan rumah, entah siapa. Yang pasti noda-noda nona yang memilih bahagia menjadi sah malam ini!

Mati adalah satu-satunya cara untuk hidup abadi. Tetapi bunuh diri adalah cara terbodoh untuk menjadi abadi. #amorfati

Dia hanya bisa bahagia dengan sesajen Bir, Rokok, Vodka, Pelacur, Penjilat, dan Kekasih dari Neraka. Jika semua pergi? Dia menjadi gila.

Malam memang sudah gila, asap memabukan dan kawan yang tertawa sinting. Udara dingin akan membuatnya mati perlahan. Dingin jiwanya! Total!

Kelak jiwanya yang kerdil dalam tubuh mungil itu akan semakin mengering. Sangat beruntung ketika semesta membuka rasa peka dan merdeka! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku menulis dikala saat rasa dan karsa tak dapat diTerjemahkan oleh kosa kata dan lidah!