Blogger Pages

Sabtu, 27 Oktober 2012

Reinkarnasi.

Mulai Merayap dalam tanah.
Lalu Menyeruak muncul penuh nanah.
Luka yang lalu sudah berubah jadi nanah.

Silahkan pilih ingin menunggu busuk apa mutilasi sekalian biar musnah.

akan ada banyak peluang, bila di hatimu tersisa cukup ruang.

Hari ini hari kebangkitan saya dari tanah.
Setelah lama terkubur dalam masa lalu yang begitu lemah.

Terlampau lemah bahkan, untuk melihat kenyataan saja pun aku tak bisa.

Foebus dengan lantang berbisik ditelingaku. "lepaskan kacamata kuda mu! Dan tataplah awan mendung itu."

Aku terdiam mendengar ucapan nya.

Seketika itu juga aku bergegas melepas kacamata kuda ku.

Bangkit! Bangkit foebus!
Merangkak! Merangkak lah!

"Sebelum dilupakan, masa lalu harus dibereskan dan dimaafkan jika tidak ingin terus dibiarkan menjadi hantu."

Itu salah Satu pesan dari saudara perempuan saya beberapa tahun silam yang masih melekat dalam kerak kepala.

Mengingat itu Seketika langsung aku bergegas mengambil cangkul.

Aku gali dalam semua ingatan memory tentangmu dikepalaku.

saya muntahkan semuanya hingga lemas. terkuras dalam perut pikiran.

Dalam! Semakin dalam sampai-sampai lubang yang aku gali nyaris menyentuh lempeng bumi.

Dengan cepat langkah saya letakkan rapih semua kumpulan kisah itu ke dalam kotak pandora.

Aku lempar kotak itu.

Dengan sigap aku menimbunnya.

Terkubur! Biar membaur bersama belatung dan jadi santapan lezat rayap juga mangsa tikus tanah.

Kemudian aku pulang ke rumah.
Rumah yang aku tinggal sekian lama.

Ah rasanya aku rindu kamar ini.
Sudah berapa lama aku tidak membersihkannya.

kamar yang sekarang terlihat penuh dengan sarang laba-laba juga penuh debu. Yang melekat dalam setiap sudut arah.

Rumah yang aku maksud disini adalah Hati ku sendiri.

Sudahlah! mari menatap awan juga mendung yang baru.

Foebus sudah bereinkarnasi.

kali ini di hidup yang baru saya tidak akan berlari. buat apa berlari?

Saya tidak biasa berlari, karena berjalankaki saja sudah cukup mendekati.
Mau minta apa lagi dari hidup? Saya menuntut senyum ibu bahagia.

bukankah Bahagia itu sederhana.
berani meninggalkan keburukan itu salah satunya.

Sudah saya bilang, mundur selangkah. Supaya bisa melihat kedepan lebih jauh. Bukan mengalah, tapi berkelahi dengan realita.

Pilih dalam hidup. Mau menjadi apa? Titik? Koma? Tanda tanya? Tanda seru? Atau titik dua dan tanda bintang untuk lengkunganmu?

Jangan terlalu tinggi, karena manusia tidak punya sayap. Saat belajar terbang, kita tidak sempat belajar bagaimana cara untuk mendarat.

sudah benar berjalan saja.

Hidup bukan pada terpaku pada masa dibelakang. pikirkan bagaimana jalan kedepan.

Ada yang ingin beRainkarnasi bersama saya. cukup berjalan saja bila ikut tak usah berlari.

dan satu yang harus di ingat.
Manusia tak dapat sembunyi dan lari dari takdir. Pahatan di atas batu dapat terhapus, tapi suratan tanganNya tidak. Bahkan doa percuma dilantunkan, jika Dia sudah berkehendak.

mari berjalan dalam dunia yang baru.
wanita berHijab yang hadir tadi malam di mimpi kapan mau menyusul aku berjalan?



Senin, 15 Oktober 2012

Langkah Angin

udara pagi ini sungguh berbeda dengan udara pagi beberapa tahun terakhir.
bukan suasana alam, lebih tepatnya sekarang otak semakin luas untuk berfikir.

kopi, Asap Rokok, kicau burung, dan Alunan lagu kesukaan berbaur dalam rima yang sempurna.

ini bukan lagi tentang luka.
sebab luka sudah bosan menemaniku, luka akhirnya sadar bahwa dia hanyalah parasit yang merusak organisme raga.

kemana saya?
Baru Sadar ternyata saya terjatuh dalam lubang yang sangat gelap begitu hampa.
Saya tak menyadarinya, selama ini saya begitu sengsara.
menyiksa diri sendiri untuk hal yang sangat menyakitkan untuk dirasa.

Perkara rancu yang membuat lingkaran setan begitu menawan hingga ke tahap paling statik. Menyingkap semua langkah terjebak lembab.

saya rasa saya butuh Anestasi, supaya bisa meredam hingga hilangkan rasa sakit yang ku tahan selama ini.

sekarang saatnya bangkit lupakan sakit, bukankah itu cuman membebani?
beban hidup sudah sedemikian berbelit jangan tambah rumit mari kurangi.
dan Bukankah Hidup harus tetap bersambut dalam perjuangan menguatkan eksaltasi diri.

Selama Tuhan belum menekan tombol "shutdown", semuanya masih bisa direstart, bukan?

kini langkah ku semakin cepat, bahkan lebih cepat. karena laju anginku sudah semakin statik.

jangan dulu terburu-buru mengejar saya, bila anda belom berkoalisi pada cahaya, atau mengemis bantuan pada Supersonik.



Aku menulis dikala saat rasa dan karsa tak dapat diTerjemahkan oleh kosa kata dan lidah!