Blogger Pages

Selasa, 25 Oktober 2011

Persimpangan Jalan!

Berlari dari kenyataan. Tapi kita tak pernah bisa dari diri sendiri.

Masihkah berani bermimpi? Sedangkan kau sendiri takut terlelap dalam kenyataan, dan bahkan kebimbangan mu itu membuatmu jauh lebih tersesat dari sebelumnya.

Tarik-menarik dan ulur-mengulur. Mundur selangkah supaya bisa melihat masa depan lebih jauh lagi.
Menunggu kelanjutan cerita? aku juga!

Lihat gubuk kecil yang kubangun untukmu. Masih berbau cat basah, semua masih baru.

Senin, 10 Oktober 2011

terimakasih

Saya sangat bersyukur hidup sampai “usia” 20 tahun ini.

Terlahir dari keluarga sederhana dengan orang tua yang hebat dan luar biasa.
Siapa yang tidak? Bukankah semua orang tua luarbiasa?

Sabtu, 08 Oktober 2011

Renungan Senja!!

Hari begitu membosankan,

terutama sejak mentari mulai terbenam!

Memandang senja sendiri dari atas balkon bengkel,

Aku merenung sepi,
Bersama secangkir teh panas dan sebatang rokok yang selalu setia menemani,


Malam memang menyejukkan!


Tapi malam membuat pikiranku lemah dan bermalasan!

Rabu, 05 Oktober 2011

pasca nona!!!



Kemana suara bawelmu yang dulu datang keroyokan?
Meneriaki kesadaran untuk bangkit dari mati suri.


Trauma pasca nona bersuara senja.

Kini fajar mulai berkelakar.
Tatapannya begitu kekar menakutkan

Itulah gambaran batin yang sepi nonaBatin yang sepi.

Serasa kosong tak tersisa lagi, sepotong logika telah terungkap diluar makna.
Panas meluluhkan es

Minggu, 02 Oktober 2011

manusia cuman punya pensil buat menggoreskan rencananya, tuhan yang membawa penghapusnya, mungkin goresan kita akan dihapus sebagian oleh-nya dan akan digoreskan hal yg lebih indah dengan pensil-nya
Mungkin hanya dengan melihat senyumu aku bisa merasakan kata manis tanpa harus meminta bantuan dengan lidah.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Muntahan isi dalam kepala

Semua butuh istirahat.

dan Semua juga butuh rehat

dari rutinitas pada ruang yang tidak sehat

Penat membakar hasrat untuk melawan arus kehidupan dengan lebih keras.

Poros-poros kehidupan yang terlihat mewah sungguh tidak lagi memikat karena belikat ini terasa terikat pada diorama dusta yang membunuh bahagia.

Tersayat perlahan. Melangkah perlahan dengan gebrakan lebih hentak ditengah senyap.

popok otak!!!!


Lebih baik memberi sebelum diminta. Seperti memberi duduk pada lansia di kereta tua!

Otak itu harusnya penuh dengan kemerdekaan, liar, dan ide cemerlang. Tapi manusia sibuk menciptakan tembok dalam pikirannya sendiri!

Bukan orang lain, tapi rasa cemas selalu menjadi tembok utama yang menghadang saat kita berusaha mencapai sesuatu!

Banyak ide yang hanya mentok di kepala. Ga pernah jadi nyata, ujungnya malah jadi penyesalan! Woy! Keluar dari zona aman!

Dari kecil kita dilarang berbuat salah, “jadi anak ga boleh cengeng!”. Kita dilarang menangis, tapi tidak diajarkan cara untuk tertawa!

Waktu kita merengek minta dibelikan Es Krim, orang tua kita kadang melarang. Bahkan kebahagiaan dan kesenangan kita dibatasi sejak kecil!

Pulang kerumah dengan lutut terluka dan berdarah, orang tua berkata “kamu harus lebih hati2”. Kita diajarkan untuk lebih kritis dan waspada!

Peri Kerdil


Menenggelamkan kesadaran di kota cibubur. Berpesta pora tanpa kejora, semua berselimut mendung. Menanti hentakan aurora di utara.

Saat manusia belajar untuk terbang. Tidak ada waktu untuk belajar mendarat. Dalam sekejap semua menjadi gelap.

Sangat puas menertawakan hasil penerawangan atas para manusia munafik. Mengubur hasratnya pada gemerlap dunia yang bukan miliknya!

Ada kendaraan yang melintas didepan rumah, entah siapa. Yang pasti noda-noda nona yang memilih bahagia menjadi sah malam ini!

Mati adalah satu-satunya cara untuk hidup abadi. Tetapi bunuh diri adalah cara terbodoh untuk menjadi abadi. #amorfati

Dia hanya bisa bahagia dengan sesajen Bir, Rokok, Vodka, Pelacur, Penjilat, dan Kekasih dari Neraka. Jika semua pergi? Dia menjadi gila.

Malam memang sudah gila, asap memabukan dan kawan yang tertawa sinting. Udara dingin akan membuatnya mati perlahan. Dingin jiwanya! Total!

Kelak jiwanya yang kerdil dalam tubuh mungil itu akan semakin mengering. Sangat beruntung ketika semesta membuka rasa peka dan merdeka! 
Aku menulis dikala saat rasa dan karsa tak dapat diTerjemahkan oleh kosa kata dan lidah!