Blogger Pages

Rabu, 05 Oktober 2011

pasca nona!!!



Kemana suara bawelmu yang dulu datang keroyokan?
Meneriaki kesadaran untuk bangkit dari mati suri.


Trauma pasca nona bersuara senja.

Kini fajar mulai berkelakar.
Tatapannya begitu kekar menakutkan

Itulah gambaran batin yang sepi nonaBatin yang sepi.

Serasa kosong tak tersisa lagi, sepotong logika telah terungkap diluar makna.
Panas meluluhkan es



 Ketakutanku adalah saat peleburan memori terjadi sebagai titik klimaks yang memaksa jiwa
memasak kembali logika-logika yang terpendam dalam samar

Aku takut kehilangan memori kenangan itu!


Sekedar aku tulis,
lalu aku masukan kotak seterusnya aku masukan brankas lalu aku gembok dari luar,


Aku Lempar kunci itu pada mu!
agar suatu saat bila kau ingin kau bisa membukanya.




Senyum itu kerontang! wahai nona ku!


Setiap pelarian yang kulakukan selalu saja melelahkan,

Apa kata yang terbesit dalam hati setelah membaca tulisan ini?
Entahlah, aku tak butuh jawaban mu,
Yang aku butuh hanya senyuman




 "Ya, aku berada dalam titik terendah saat menulis ini".


"Duhai siang, berilah cahayamu dihatinya agar selalu menjadi cahaya dihatiku
 Duhai malam, jangan kau bekukan kerinduan diantara kami".

 Itulah kata yang selalu aku ucap dalam titik Hati terdalam.
 Biarkan Hati dan Tuhanlah yang mengetahui segalanya.

Jika aku adalah langit pagi yang datang terlambat,
 masihkah kau mau menungguku bersama embun yang menguap?



#flashback

           BAKSO DANAU.

Di sini bukan hanya tempat favorit kita makan,
disini juga tempat kita menebar serpihan kenagan

          

                 "SAMBIL MENUNGGU HUJAN REDA"

Masihkah kau ingat?
Saat dimana Kita terjebak Hujan,

kemudian Minum teh berdua disitu,
Masih ingat?

Kita juga saat itu sempat memperhatikan sekelompok orang yang tepat duduk di belakang kita,

Kita sama sama tertawa kecil,

takala melihat seseorang wanita yang duduk disana bercanda hangat dengan lawan jenisnyadia begitu larut dalam pembicaraan dan tanpa tersadar olehnya kalo ternyata dia memakai baju terbalik,

HahaahaAku sampai tertawa saat menulisnya

              "BASAH"

Hujan Belum juga berhenti saat itu,
 tapi kita sudah bergegas untuk pulang,

Di Terpa Hujan, Basah, kedinginan tapi kita masih saja tertawa riang di bawah guyuran sang hujan

Sampai si Hujan sekalipun tak bisa menghentikan kecerian kita,

bukan begitu nona? :)


 dan masih ada lagi..............





           "RAGUNAN"

Di Tmpat ini lah kenangan yang tak terlupakan,
dan selalu saja membuat tawa setiap kali di ingat

          "TIKET HILANG"

Kamis,
Pagi itu aku menjemputmu,
ya hanya di hari kamis ini lah aku mengunjungi si pemilik senyum manis,

Teramat sangat Terasa monoton memang,

Kita bertemu hanya di hari itu,
Bukannya tak mau atau malas menemuimu
Tapi itulah waktu yang kupunya,




          "BERANGKAT"

maafkan saat itu aku yang tak tau Arah,
aku memaksa mu untuk menjadi navigator   :p




             SAMPAI

kita bercanda hangat, dan sesekali aku bertingkah konyol di depan mu,

semata mata hanya untuk dapat melihat senyum manis mu itu terbit duhai nona,

hemmmmm
semua keceriaan itu tiba tiba berubah saat kau terlihat sibuk sendiri mencari sesuatu.

    
           KARCIS PARKIR


dengan nada panik kamu tanya:

"bang, karcis parkir ada di neng ga yea?"


"iya, udah"

aku membalas singkat,

"tapi kok ga ada ya bang?"

kamu balas nanya,

" hemm... coba cari pelan-pelan neng kali aja nyelip"

dengan nada santai aku coba menenagkan mu







 keadaan mulai memanas saat tiket tak juga ketemu,

akhirnya kita berdua memutuskan untuk kembali melewati jalan mana saja yang tadi udah kita lewati


dalam perjalanan aku tak melihat senyum manis mu itu muncul


kepanikan itu pun memuncak
saat kita sudah hampir sampai di pintu keluar,


aku hanya terdiam disitu,
memikirkan cara untuk bagaimana bisa keluar dari situ

'bang... abang"


suaramu menyadarkan ku,

"coba deh lihat itu kertasnya pink sama yang lagi kita cari"

kamu berbisik sambil menunjuk kertas yang ada di sebelah loket pembelian tiket,

aku segera beranjak dan dengan cepat aku mengambil kertas itu

DEGH!!!!!

raut muka ku berubah kala itu,

ternyata benar ini kertas yang kita cari.


aku menghirup nafas panjang, lalu melepaskannya

sungguh lega rasanya,
 saat senyuman manis itu kembali terbit

kita terdiam
saling bertatapan
lalu kemudian kita berdua tertawa lepas

sangat lepas....

        
masihkah kau ingat nona?









Aku merindukanmu ribuan kali di setiap mimpi, nafas, nyata, dan panas.

Ambil semua yang kupunya, tapi jangan kau rajam pikiran ini ditengah api Ibrahim ataupun kepolosan Adam dan Hawa


  

               "BERADA DIBAWAH LANGIT YANG SAMA"

kadangkala berusaha menyatukan kembali sesuatu yang sudah pecah akan tambah melukaimu.

mata yang menjadi bintangmu sekarang sudah berbeda,

 tetapi setidaknya kita masih berada di bawah langit yang sama.

Waktu tak akan bisa menjawab,
 karena dia terlalu sibuk menyesatkanku untuk terus mencari kepastian masa lalu!


                      MASA DEPAN.

Masa depan yang terabaikan,

 padahal aku sudah didepan pintu dan siap mengetuk sekedar menyapa tetangga baru!

Bukankah hidup harus terus berjalan Nona?

tapi itu urung ku lakukan  karena aku masih ingin menunggumu.




Jika kau memilih pergi,
pastikan kau menanti langit senja di pojokan kota Jakarta, duhai nona! 
Aku disana!

desak sesukamu, sekuatmu, sebisami, hingga lelahmulah yang kembali bersandar di bahuku


apakah kita masih saling mendoakan?,
dan semoga kelak kita saling memimpikan,
berdampingan, lalu bersama-sama mengasuh tangisan.

AMIN

Add caption


                                                            



-SEKIAN-






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku menulis dikala saat rasa dan karsa tak dapat diTerjemahkan oleh kosa kata dan lidah!