Blogger Pages

Sabtu, 01 Oktober 2011

popok otak!!!!


Lebih baik memberi sebelum diminta. Seperti memberi duduk pada lansia di kereta tua!

Otak itu harusnya penuh dengan kemerdekaan, liar, dan ide cemerlang. Tapi manusia sibuk menciptakan tembok dalam pikirannya sendiri!

Bukan orang lain, tapi rasa cemas selalu menjadi tembok utama yang menghadang saat kita berusaha mencapai sesuatu!

Banyak ide yang hanya mentok di kepala. Ga pernah jadi nyata, ujungnya malah jadi penyesalan! Woy! Keluar dari zona aman!

Dari kecil kita dilarang berbuat salah, “jadi anak ga boleh cengeng!”. Kita dilarang menangis, tapi tidak diajarkan cara untuk tertawa!

Waktu kita merengek minta dibelikan Es Krim, orang tua kita kadang melarang. Bahkan kebahagiaan dan kesenangan kita dibatasi sejak kecil!

Pulang kerumah dengan lutut terluka dan berdarah, orang tua berkata “kamu harus lebih hati2”. Kita diajarkan untuk lebih kritis dan waspada!



Sudah jelas kalau lingkungan tempat kita tumbuh dan berkembang sangat berpengaruh pada pola pikir dan cara pandang dunia!

“Jangan keluar rumah kalo magrib, nanti diculik kalongwewe”.

Sampai sekarang saya ga pernah nemuin makhluk yang katanya punya tete panjang!

“Jangan mau diajak orang yang ga dikenal, nanti diculik!”.

Hasilnya? Jadi serba curiga, paranoid sama dunia luar. Gw ngalamin sendiri!

“Jangan jajan sembarangan, cara masaknya kotor”.

Dan gw selalu merasa horor untuk mencicipi jajanan di depan SD Pengadilan. Oh, cireng!

Bayangin aja ya, kita yang masih bocah, lugu, goblog, udah di cecar sama nilai, norma, dan aturan bermasyarakat! It just too ‘iihwaaaw’

“Hidup cuma sekali, kamu boleh ngapain aja nak!”.

Ada ga orang yang ngomong kaya gini ke bocah SD? Pasti udah sinting

“Ga boleh ngelawan sama orang tua!”.

Bahkan doktrin ini masih kalah dengan bisikan Hijrah NII KW 9. :p 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku menulis dikala saat rasa dan karsa tak dapat diTerjemahkan oleh kosa kata dan lidah!