Blogger Pages

Senin, 16 Juli 2012

penulis biru

Tidak ada tempat di dunia ini senyaman tempat di mana pikiran dapat berjalan sendiri dalam kembaranya.
Melihat hal yang tak dapat dilihat oleh mata, merasa apa yang tak dapat dirasa oleh kulit, menghirup udara yang tak dilalui oleh hidung.
aku suka tempat seperti itu, tapi tempat seperti itu sudah sangat susah ada di sini.
ya tempat yang aku maksud disitu adalah alam,
hamparan taman bunga yang luas juga asri bau kembang asli, bukan bau kembang palsu yang terbuat dari plastik daur ulang.

aku mencintai langit cerah, tapi aku juga cinta Hujan.
walau mereka tidak pernah datang bersamaan, ya itulah alam dia pandai mengisi satu sama lain. dan Tuhan adalah sutradara hebat dibalik ini semua.

dunia ini Luas Alam ini indah, senyum kamu cantik.
dan semua itu membuat hidup berwarna.

tapi aku mulai merasa sedih sekarang, saat semakin sedikit hijau di kota ini.
mereka lebih suka membuat bangunan besar yang megah!
kalian lebih suka berdandan!
kalian lebih suka menghancurkan, walau kalian tidak sadar apa yang sedang kalian hancurkan, untuk membuat bangunan seperti itu.

jika kota ku ini adalah manusia aku pikir dia adalah seorang wanita yg gemuk, angkuh, serakah, dan tak bisa menjaga kebersihan dirinya, tapi sangat suka dan pandai berdandan.

Jika alam di kota ku ini adalah seorang manusia, dia hanyalah wanita lemah yang telah direbut kesuciannya oleh mereka yang tak bertanggung jawab, merebut haknya untuk hidup, lalu menyiksanya.

jika Alam itu manusia pasti sepanjang malam dia akan menangis karena keberadaannya disini akan semakin langka, dan mungkin bisa saja musnah.

ah sudahlah pikiranku terlalu Random untuk memikirkan nasib kota ku ini selanjutnya.

aku lebih suka duduk dipadang ilalang sambil memandangi langit yg lebam membiru,
aku lebih memilih melihat kapas putih yang ada di langit.

Aku mencintai kota ini, tapi aku juga mencintai Alam.
Semoga para penguasa ada yang sependapat dengan pemikiranku, dan segera mencanangkan penghijauan.




dari lelaki yang suka menatap senja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku menulis dikala saat rasa dan karsa tak dapat diTerjemahkan oleh kosa kata dan lidah!