Blogger Pages

Kamis, 19 April 2012

kamu, selamat malam


aku tak mengingkari rasa, maupun mengusirnya dengan paksa,

apa kamu sadar Nona?
kamu sudah membuat beberapa pria dalam waktu yang bersamaan menanti jawaban, ya. Tentu aku salah satunya!

aku harap kamu bisa segera mengambil keputusan, bukan apa-apa, tapi bila terlalu lama dibiarkan begini ini tidak baik untuk dirimu sendiri. malah akan melukai hatimu.

kamu pantas bahagia.

Aku tahu, tidak mudah memang,

mungkin memang aku yang harus menyerah duluan,
supaya lebih mudah bagimu, aku yang terlalu dingin,
kau membutuhkan api, bukan Es

Kamu Tidak bisa melarang Hatiku untuk tidak Sedih, sama halnya seperti kamu tidak bisa melarang hatimu untuk tidak sakit.


TERLANTAR
Hatiku terlantar. Seperti anak yatim-piatu yang menanti di panti asuhan, dan tidak ada seorang pun yang mau membawanya pulang. Padahal ia selalu manis, selalu harum. Pakaiannya pun selalu rapi, dan ia dapat menyembunyikan tangis dan amarahnya rapat-rapat.

Hatiku terlantar.
Seperti segumpal darah perempuan yang keguguran. Ia terseok, tak tahu kemana harus minta tolong. Sekelilingnya sunyi. Sekitarnya sepi. Ia mengaduh sendiri, sampai mati lemas.


Kamu tidak pernah menyakitiku. Ingat itu. Aku hanya kecewa atas kebodohanku sendiri.
Ini semua adalah salahku, dan bukan salah siapa pun. Termasuk kamu.

Kamu juga tidak perlu meminta maaf, karena itu akan membuatku semakin sedih karena telah merepotkanmu, sekaligus mencoreng arang di atas mukaku sendiri.
Saat ini aku merasa seperti anak kecil yang kehilangan permen yang tak sempat dikecapnya.

Dan aku tidak boleh menangis,
karena permen itu sebenarnya tidak pernah ada di tanganku.
Entah siapa yang bermimpi sebenarnya: Aku, kamu, atau permen yang tadinya sepertinya ada dalam genggaman tanganku.
(permen yang aku maksud disini adalah Cinta.)

Menjadi kamu itu mungkin tidak mudah,
namun menjadi seorang aku pun itu hal yang sulit.
Namun sudahlah, seperti kataku tadi.
Tidak ada lagi yang perlu kita bahas - karena mungkin kita ditakdirkan untuk bertemu pada musim yang salah.

aku tidak pernah menyesal saat sebuah cerita berakhir, sesingkat apapun.
karena di setiap kisah. aku bersungguh-sungguh dengan Hatiku.

hay kamu Nona abu-abu,
ya kamu, wahai nona penyuka warna abu-abu..
seandainya mencintai itu seperti melihat lampu lalu lintas dijalan raya saat berkendara,
mungkin semua itu tidak pernah sesulit ini.
ya, benar nona Sesulit yang kita rasakan.
karena kita senantiasa tau,
kapan harus maju atau berlalu!

Kamu, Selamat Malam.


play now : Mario - Hentikan Niatku







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku menulis dikala saat rasa dan karsa tak dapat diTerjemahkan oleh kosa kata dan lidah!