Blogger Pages

Sabtu, 07 April 2012

bendera putih dan 3 tentara.


saat dekat, justru kau yang paling melemahkanku
ketika seharusnya aku berlagak kuat.
saat jauh, justru kau yang paling menguatkanku
ketika seharusnya aku berhenti bertekat.
sedikit air mata sisa setahun kemarin, bukan tangisan. Tapi ini sebentuk rindu yang baru. 
Terbentuk dari pecahan kristal asmara yang memadukan kisah kita dengan serba setengah.
Aku tidak meminta penuh, aku ingin kau yang memberi dengan seluruh!
peluru jiwaku habis hanya untuk menyapamu setiap pagi.
peluru jiwaku terlontar lantaran senyummu lebih dulu membelah jiwaku!

tak apa bila aku harus pergi, 
peluru jiwaku sudah habis karenamu.
kenapa kau tidak mencoba berusaha menambahkannya!
kenapa kau diam saja?
amunisi jiwa ku habis, bisa kau bantu isikan dengan kasih?!

aku rasa tidak, tak mungkin aku memintamu penuh, 
bila hatimu saja terbagi!

diantara tiga prajurit tentara cinta yang menyerangmu,
akulah yang paling merasa pesimis,
dengan persenjataan kurang lengkap. dan apa adanya.
ya, nona aku hanya berbekal pistol kecil,
dengan beberapa peluru rindu, yang masih tersisa.
aku tertatih berusaha memperjuangkanmu, 
tapi, bagaimana mungkin bisa memenangkan hatimu!
dilihat dari amunisi saja aku kalah jauh. ah sudahlah aku tak berharap banyak..

sampai pada akhirnya aku berfikir, 
bila Aku Tak bisa Memenangkan dirimu setidaknya aku bisa Menenangkan dirimu.
kan begitu.

tak apa bila aku mengibarkan bendera putih untukmu, 
agar supaya kau lebih mudah dalam memilih satu diantara dua,
bukan satu diantara tiga!

Aku sudah mencintaimu tanpa hati. 
hampir seluruhnya kau bawa pergi, dan sisanya aku makan sendiri.

sakit, tak apa kau menyakitiku,
seperti apa yang pernah aku katakan,
Tak apa aku disakiti, sebagaimanapun. daripada aku menyakiti,
karena menyakiti rasanya lebih menyakitkan,
melihat orang yang dikasihi kesakitan.

begini, biar aku jelaskan,
"Ada yang mengalahkan sesuatu, lalu dia merasa menang.
Ada juga yang merasa menenangkan Sesuatu, ketika dia mengalah''
ingat itu...

aku harap kau baik-baik saja, 
selamat malam, aku mencintaimu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku menulis dikala saat rasa dan karsa tak dapat diTerjemahkan oleh kosa kata dan lidah!